19.7.11

this is my plan b (or z) life

0 komentar
"nek poltekes soale gampang tapi koe raiso, kan konco-koncomu do iso. lah neh snmptn koe raiso liyane yo raiso. nah mung kari untung-untungan" (musyafa)
kenapa saya terlalu down menerima kenyataan ini? kenyataan bahwa saya tidak diter*keyboardnya ga mau dipencet*
kenyataan bahwa saya harus meninggalkan mimpi dan rencana saya sejak dulu. ehem, sejak saya mendaftar maksudnya. dan kenyataan bahwa perguruan tinggi negeri yang saya cintai dan saya banggkan itu tidak mau menerima saya apa adanya. seperti pepatah. ptn menolak, dukun bertindak. dan rasa ini lebih perih dari diputus pacar siapapun (?)
saya masih bingung dengan "apa yang harus saya lakukan" dan "ke mana hidup ini harus dibawa" juga "apa rencana berikutnya" karena sejak pada suatu hari saya sudah tidak mencari cadangan karena saya sama sekali tidak merencanakan bahwa hal ini akan gagal.
dan akhirnya, apa yang saya harapkan berbeda dengan apa yang tuhan berikan. saya sangat kecewa dan merasa menjadi seorang paling tak berguna di dunia. tapi setelah saya ingat kembali, sebelum snmptn saya berdoa hanya untuk kelancaran mengerjakan, kemudahan dan petunjuk dimana saya bisa sekolah dengan baik dan memberikan yang terbaik untuk orang tua saya, juga memohon untuk diberikan perguruan tinggi yang cocok dengan saya. sama sekali saya tidak memohon untuk diterima melalui jalur snmptn. dan sampai sekarang doa saya masih sama. adakah yang salah dengan doa saya?
hidup dengan rencana b yang tidak terrencanakan sama halnya dengan hidup tanpa rencana.

yah, memang benar kalau manusia hanya bisa merencanakan. selanjutnya tuhan yang menentukan.