11.2.11

#dinamika

0 komentar

as a student, we have to study hard. spending all the time with lesson book and glasses, need more vitamin to brain nutrition, no weekend, no holiday, and many more. oh damn! who makes this rules? what should the not clever yet students do? everyone has their own thought and way to do anything they want. so, 'they' just need to make us enjoy our study. not the opposite. that's why i wrote this.

setiap orang pasti tahu, di sekolah manapun selalu ada siswa yang dianggap pintar atau sebaliknya, belum pintar. dan sudah menjadi hal yang wajar kalau siswa yang pintar selalu jadi dambaan di kelas, sasaran pujian, sewaan catatan, dan lain sebagainya. dan tentu saja sebaliknya, siswa yang belum pintar hanya akan jadi penggembira di kelas, cukup absen dan doing nothing, disenangi guru guru killer karena menyenangkan untuk dipermainkan. oh may, what a pity student. and i belong to this one.

beginilah hidup. ada yang "iya" dan ada yang "belum iya". Tuhan memberi saya kesempatan untuk melalui fase "belum iya" terlebih dahulu untuk mendapatkan "iya". peliknya kehidupan diluar sana. kedewasaan membuat saya bertahan. dan jika saya mendapat sesuatu itu, saya akan sangat menghargainya mengingat perjuangan yang dari nol ini. berbicara mengenai perjuangan, tentunya ada yang berhasil dan belum berhasil, ketika berhasil -atau cukup berhasil- saya tidak tahu harus merayakannya seperti apa, karena saya belum terbiasa berhasil. dan ketika saya belum berhasil, saat itulah saya merasa hidup ini tidak penah ada adilnya.

dan rasa ketidakadilan itu membuat saya dan teman-teman dengan nasib serupa mulai bermain dengan #dinamika kehidupan. #dinamika kehidupan ini menyangkut dua sisi kehidupan manusia yang memiliki perilaku sama dengan hasil yang sangat bertolak belakang. ini hanyalah sebuah permainan yang diciptakan secara spontan dari hasil curahan hati orang yang belum pintar. bagi mereka yang sudah pintar, #dinamika ini tidak akan pernah mereka rasakan. dan sekali lagi saya ingatkan, ini hanya sebuah permainan yang tidak perlu diributkan kebenarannya.

beginilah beberapa curahan hati kaum minoritas:

- kalo orang pintar nilainya jelek, orang-orang bilang "hah, yang bener? wah pasti dia lagi banyak pikiran". kalo orang belum pintar dapet jelek, "o"

- kalo seseorang dapet kelompok sama orang pinter pasti jingkrak2, giliran dapet kelompok sama orang kurang pinter langsung ngelus dada

- kalo orang pinter, mau nyocot kaya apa juga tetep dibilang berbobot, kalo orang belum pinter, baru mangap aja udah dianggap salah

- kalo orang pinter pas diskusi ngasih ide, pada bilang "wah bagus itu" giliran orang kurang pinter ngasih ide "ssst orasah crigis!"

- kalo orang cantik bilang "aku cantik ya?" pasti dibilang sombong, giliran orang kurang cantik yang ngomong gitu pasti diketawain+dikasianin

- kalo orang alim telat masuk kelas gara-gara dari mushola dimaklumin, giliran orang kurang alim yang telat gara-gara hal yang sama, pada bilang "mesti mampir kantin?"

- kalo anak alim ke mushola pada biasa aja, giliran anak kurang alim yang ke mushola pada bilang "ck ck bajekno"

- kalo ada PR, orang kurang pinter pasti jadi sasaran utama pak guru buat ngecek, buat orang pinter, lewatin aja laaah

- kalo orang kurang pinter baru mainan kipas aja udah ditegor, giliran orang pinter pas pelajaran baca komik nggak diapa2in

dan satu lagi yang ingin saya share, mengenai diri saya yang selalu mendapat ranking kelas berkepala dua atau tiga, yang mengikuti kuliah setiap jumat sabtu dan minggu, yang biasanya nyontek kalo ulangan, yang "disembur" guru karena ga ada catatan pr, pada suatu hari saya bangkit dan semangat untuk mengikuti tryout ketiga unas, dan semangat saya yang tak sia-sia, dengan otak saya sendiri saya yang berhasil lulus, mendapat sambutan dari teman saya "hah, kamu lulus? sumpah? beneran ga? pasti bohong ya. masak sih" oh mayyyy ini apaaaa? emang orang kaya gini ga boleh lulus? maaf kalo saya menyalip anda.

itu hanya beberapa contoh #dinamika yang masuk ke twitter. di belakang itu, masih buanyaaaaaakkkk hal yang membuat hidup ini terasa tak adil.

well siapapun yang menjalani hidup, semuanya sudah disediakan jalannya sendiri. tergantung orang itu menggangap apa tentang hal yang sudah jadi kodratnya tersebut. keep fighting!