17.12.09

0 komentar

Judul buku : Sang Pelopor Alang Alang Timur
Pengarang : Sugeng
Penerbit : DIVA Pres
Tebal buku : 354 halaman
Jenis buku : Motivasi

Hidup memang tidak selalu berjalan terus. Ada kala kita mesti beristirahat; mengumpulkan tenaga untuk menghadapi kehidupan selanjutnya. Istirahat bukan berarti kalah. Istirahat hanyalah pematangan strategi dan evaluasi langkah untuk mencapai hasil yang lebih baik. karena, setelah layar terkembang, pantang surut kembali. Tantangan demi tantangan harus kita hadapi. Itulah proses. Banyak orang yang tidak menyukai proses. Begitu lahir langsung ingin berada di puncak. Orang yang demikian tidak akan menikmati kebahagiaan, namun justru mudah terpeleset atau tergelincir. Bagaimanapun, yang ia miliki hanyalah fondasi kehidupan yang begitu rapuh.
Mereka yang menyukai tantangan dan rintangan berarti telah memilih proses sebagai jalan sebelum meraih puncak. Bagi mereka, kedua hal itu bukan untuk dihindari, tapi untuk dihadapi. Jatuh bangun dalam kehidupan adalah hal biasa. Kegagalan demi kegagalan adalah guru yang bijaksana.
Di sisi timur, tampak warna warni tenda para pendaki. Rupanya, mereka sudah merasa puas, kendati baru mencapai separuh perjalanan. Orang-orang itu telah berani memulai, tetapi begitu melihat indahnya lembah dan hijaunya pemandangan di atas sana, mereka begitu terpesona dan memutuskan berhenti untuk lekas menikmati jerih payahnya.
Orang ini adala tipikal orang yang akan berhenti berjuang sebelum meraih puncak. Baginya, langkahnya sudah cukup. Ia pun tidak merasa tertarik untuk terus mendaki karena takut terpeleset atau terluka lebih parah. Ia tahu, tantangan di depannya pastilah lebih rumit dan terjal, sehingga memutuskan untuk berakhir saja. Sungguh sayang!
Kuayunkan langkah demi langkah dengan mantap, meski sesekali kami terpeleset dan jatuh. Kami segera bangkit tertatih-tatih menuju puncak kesuksesan. Pendakian ini ibarat sebuah perjuangan. Semua orang pasti ingin menuju puncak keindahan, namun hanya sedikit yang mau melakukan perjalanan yang sangat melelahkan ini.
Sebagian merasa gamang untuk memulai sebuah langkah pertama karena beratnya medan perjuangan dan jauhnya langkah yang ditempuh. Mereka diliputi keraguan dan ketakutan yang diciptakan sendiri. Orang-orang semacam ini tidak pernah melangkah lantaran sibuk memikirkan rintangan yang bakal menghadang. Mereka memilih keluar, menghindar, dan berhenti.
Ya, mereka sama sekali tidak punya nyali untuk menghadapi tantangan. Kekhawatiran dan kecemasan adalah pikiran yang pertama kali muncul dalam benak mereka ketika mereka melihat sebuah prospek. Mereka memilih mengabaikan peluang yang terhampar di depan, bahkan sama sekali tak memiliki keberanian untuk mengukir prestasi dalam hidup. Hidup pun apa adanya, sehingga orang akan segera melupakan setelah kematian mereka. Menjalani kehidupan secara monoton tanpa warna, mereka selalu terjebak dalam pikiran negatif.
Mereka meninggalkan berbagai impian seraya memilih jalan yang mereka anggap lapang dan lebih mudah. Ironisnya, seiring berjalannya sang waktu, mereka mengalami kesengsaraan yang jauh lebih pedih dari yang ingin mereka hindari. Itulah akibat mengabaikan peluang menggapai hidup lebih terhormat. Mereka telah menghabiskan seluruh hidup hanya untuk keasyikan yang melenakan. Waktu yang dimiliki sama sekali tidak produktif. Saat-saat yang memilukan adalah ketika mereka menoleh ke belakang dan melihat kehidupan yang dijalani sungguh tidak menyenangkan. Mereka akhirnya mati dalam kesengsaraan dan kesepian. Orang pun akan segera melupakan mereka karena tak satu yang mereka tinggalkan dalam kehidupan ini.

***

yeah. kalo dibilang resensi juga bukan. jipkalan juga engga, kalo dibilang karya sendiri apalagi. yah itulah sepenggal cerita dari novel Alang Alang Timur yang terakhir saya baca semalam. sebenarnya saya belum selesai membaca. baru di tengah-tengah halaman. namun sang tuan novel minta novelnya segera dikembalikan. yah. okelah kalo begitu.
hampir cukup untuk saya sedikit termotivasi dengan membaca buku itu, apalagi disaat-saat bimbang seperti ini. kutipan novel di atas telah membarikan jawaban atas kebimbangan yang sedang menghantui saya. halah. saya mengerti apa yang harus saya lakukan sekarang. semua resiko akan saya hadapi. apapun. karena saya telah berani bermain api. kadang hangat, namun bisa membakar. yang saya harus perhatikan adalah seberapa besar api yang saya mainkan dan bagaimana cara mengatasi luka bakar jika saya terlalu masuk ke dalam api.
yesyesyes. saya akan melanjutkan bermain api yang masih jinak ini. namun masih akan memperhatikan nasehat alam tentang bahaya api dan luka bakar yang takkan hilang. saya akan membuat api ini berguna bagi semua makhluk. amien..

24.8.09

hari pertama (gak penting)

0 komentar
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh
pertamatama yang utama dan paling utama saya hanya akan membaritahu bahwa blog yang saya buat ini bersifat tidak penting. sudah saya jelaskan di judul atas bahwa ini samasekali tak menyangkut apapun kecuali saya ingin menulis. jadi jika anda termasuk orang-orang yang merasa rugi telah membaca tulisan ini jangan salahkan saya. oke. terimakasih.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

oiya, ini hari pertama saya menulis blog (di blog ini tentunya). lama banget pengen buat blog, akhirnya kesampaian juga. yah gini lah kalo anak muda fokus sekolah. beleh2 ngomong apa aku ini. sebelunya saya cuma buat blog di friendster. tapi sikon bilang kalo prenster udah jadul, yah ikut pindah aja. males di fesbuk, tu de poin langsung jadi blogger.

hadoh ngomong apa lagi aku ini. uda lah. perkenalan cukup segini. tar lamalama juga tahu siapa saya sebenarnya.

big thanks to Allah, my parents, all my friends, my boyfriend.